Singkong Gajah Adalah tanaman ubi jalar yang merupakan varietas Unggul yang ditemukan oleh Prof. DR. Ristono MS. dari Kalimantan Timur yang dapat memberikan hasil hingga 40 Kilogram Per tanaman. Singkong Gajah adalah tanaman yang mampu beradaptasi di setiap wilayah baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi, kecuali di daerah rawa-rawa atau yang tingkat kandungan air yang tinggi. Keberadaan singkong gajah cukup tepat apabila dijadikan sebagai bahan baku pembuatan tepung tapioka. Hal ini merupakan peluang bisnis yang baik.
Singkong Gajah tumbuh dengan baik jika di sekitar tanaman terbebas dari Gulma pengganggu atau rumput liar dan tidak dinaungi oleh tanaman lain. Dengan pertumbuhan yang normal, tanaman Singkong Gajah dapat mencapai tinggi 4 hingga 5 meter. Karena ukuran yang tinggi dan besar, banyak yang mengira kalau Singkong Gajah ini adalah jenis singkong Sambung atau singkong Karet. Padahal tanaman ini adalah jenis tersendiri. Keunggulan varietas singkong gajah adalah batangnya dapat di tanam kembali setelah panen. Bahkan dapat ditanam berulang-ulang tanpa merubah varietas.
Singkong Gajah termasuk jenis singkong dengan kadar kandungan serat Pati yang cukup tinggi, sehingga sangat tepat dan menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan sebagai bahan baku Tepung Tapioka. Singkong Gajah juga enak untuk dikonsumsi, rasanya tidak pahit dan tidak beracun. Beberapa orang yang sudah pernah mengkonsumsinya menyatakan, kalau rasa Singkong Gajah lebih enak dari singkong jenis lain atau singkong lokal.
Singkong Gajah termasuk jenis singkong dengan kadar kandungan serat Pati yang cukup tinggi, sehingga sangat tepat dan menjadi peluang bisnis untuk dikembangkan sebagai bahan baku Tepung Tapioka. Singkong Gajah juga enak untuk dikonsumsi, rasanya tidak pahit dan tidak beracun. Beberapa orang yang sudah pernah mengkonsumsinya menyatakan, kalau rasa Singkong Gajah lebih enak dari singkong jenis lain atau singkong lokal.